619/Kajian Budaya:
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN DOSEN PEMULA
PENANGGULANGAN BANJIR DI JEPANG
DITINJAU DARI ASPEK BUDAYA
TIM PENGUSUL
Pitri Haryanti, S.Pd., M.Pd (0423087703)
Retno Purwani Sari, S.S., M.Hum (0411037402)
Soni Mulyawan Setiana, S.Pd., M.Pd (0425027702)
Dibiayai oleh:
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sesuai dengan
Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Dosen Pemula Bagi Dosen Perguruan Tinggi Swasta Nomor: 27/Sp2H/PL/DIT.LITABMAS/V/2013, tanggal 27 Juni 2013
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
DESEMBER 2013
RINGKASAN
Banjir merupakan fenomena yang sering terjadi di Negara kita akhir-akhir ini. Tetapi kejadian banjir yang sudah menjadi langganan setiap tahunnya ditanggapi seperti bencana biasa yang pasti datang tanpa diikuti dengan tindakan-tindakan pencegahan ataupun penanggulangan yang signifikan, sehingga ketika banjir datang berulang misalnya di Jakarta, pemerintah kota yang seharusnya memiliki kemampuan antisipasi, pencegahan, serta penanganan yang semakin baik dan canggih dari waktu ke waktu pada kenyataannya tidak lebih sigap dan cekatan.
Masyarakat Jepang berpegang pada gagasan etika berupa tanggung jawab etis untuk menjalani kehidupan yang baik sebagai makhluk Tuhan, sebagai sesama manusia, serta sebagai penjaga dan pemelihara lingkungan – yang implementasinya diwujudkan dengan sistem etika bushido terlepas dari peran individu di dalam masyarakat, apakah dirinya seorang pemimpin pemerintahan, pihak swasta, ataupun anggota masyarakat. Dengan kata lain, gagasan etika berupa tanggung jawab etis dan bushido sudah menjadi pola pikir masyarakat Jepang secara keseluruhan.
Bangsa Jepang dikenal bukan hanya sebagai negara maju, mereka pun memiliki budaya kedisiplinan yang sangat tinggi, menghormati alam dengan menjaga kelestariannya, mengikuti atau patuh terhadap peraturan yang ditetapkan pemerintahnya. Dengan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang mereka seperti Bushidou yang mengajarkan tidak hanya bagaimana menggunakan senjata dan berperang tetapi juga loyalitas, pengabdian untuk negara, membuat Jepang dengan gigih dan sungguh-sungguh memikirkan langkah-langkah strategis dalam menghadapi bencana alam di negaranya yang tidak terbatas hanya banjir tetapi gempa, tsunami dan tantangan-tantangan alam lainnya. Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk bercermin dari Jepang bagaimana mereka menanggulangi banjir dilihat dari aspek budayanya.
Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan luaran sebagai percontohan dan studi banding Indonesia dengan Jepang dalam menangani masalah banjir dilihat dari budaya masyarakatnya.