Soni Mulyawan Setiana, M.Pd
Abstrak
Pengalaman empiris membuktikan bahwa aktivitas membaca teks atau buku berbahasa Jepang bagi pembelajar yang mempelajari bahasa Jepang di Indonesia merupakan satu hal yang dirasakan sulit. Untuk itu perlu kiranya diadakan evaluasi mengenai kemampuan membaca teks berbahasa Jepang. Evaluasi pada pokoknya digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa secara optimal Biasanya hasil belajar dievaluasi melalui tes, baik berupa tes uraian maupun berupa tes objektif. Tes kemampuan membaca erat kaitannya dengan behaviour pemahaman, biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut: 1) Membaca kata-kata yang bertuliskan huruf kana dan kanji, 2) Memahami makna kalimat pendek, 3) Memahami makna kalimat panjang, 4) Memahami makna alinea dalam bacaan, 5) Memahami isi bacaan secara keseluruhan. Untuk membuat tes tulis dokkai yang lebih handal, dalam pembuatannya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) menggunakan sample berbahasa yang memadai. 2) tidak memberi kebebasan terlalu banyak kepada peserta tes. 3) membuat butir soal yang tidak ambigu/taksa. 4) memberikan petunjuk yang jelas dan eksplisit. 5) bahan tes tertata baik dan terbaca sempurna. 6) peserta hendaknya kenal dengan format dan teknik tes. 7) menggunakan butir soal yang memungkinkan penyekoran seobjektif mungkin. 8) menyediakan kunci penilaian yang rinci. Pemaparan singkat dari teori-teori dan pengalaman penulis dalam membuat tes tertulis matakuliah dokkai dalam makalah yang akan disajikan, diharapkan dapat memberikan masukan dan tambahan pengetahuan bagi para pengajar bahasa Jepang, khususnya pengajar matakuliah dokkai.
Kata kunci; Tes Tulis, Evaluasi, kemampuan membaca
konbanwa.. terima kasih sudah mengulas informasi ini ^^.. kalau ingin baca full text judul jurnal ini bagaimana ya? terima kasih sebelumnya 🙂
trimakasih . sangat membantu 🙂 kalau boleh tau .. ini terdapat dalam buku atau jurnal?
boleh minta lebih lengkap tentang keterangan jurnalnya?
Artikel ini dimuat dalam Jurnal Edukasi Vol. V No.2 Maret 2011.