PERSEPSI CALON MAHASISWA TERHADAP PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
(Penelitian Terhadap Siswa SMA dan SMK di Kota Bandung dan Sekitarnya)
Oleh:
Pitri Haryanti, M.Pd, Fenny Febrianty, SS., M.Pd, Soni Mulyawan Setiana, M.Pd
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk; 1) memperoleh gambaran bagaimana persepsi calon mahasiswa terhadap Program Studi Sastra Jepang Unikom, 2) mengetahui frekuensi faktor yang mempengaruhi persepsi calon mahasiswa terhadap Program Studi Sastra Jepang Unikom, 3) mengetahui Seberapa besar ketertarikan/minat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi di Program Studi Sastra Jepang Unikom, dan 4) mengetahui bagaimana korelasi antara persepsi calon mahasiswa terhadap Program Studi Sastra Jepang Unikom dengan minat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi di Program Studi Sastra Jepang Unikom. Model penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan melakukan penelitian lapangan (field research). Pengambilan data dilakukan melalui pengisian angket oleh 107 siswa SMA dan SMK se-Bandung dan sekitarnya yang mengikuti kegiatan JEE (Japanese Education Exhibition) yang diselenggarakan oleh Program Studi Sastra Jepang Unikom pada Sabtu, 11 Mei 2013. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) 28% responden memiliki persepsi Sangat Baik, 66,4% responden memiliki persepsi yang Baik, 3,7% responden memiliki persepsi Cukup, dan 1,9% responden memiliki persepsi Kurang terhadap Prodi Sastra Jepang Unikom, 2) 40,02% responden memilih Mutu/Kualitas, 34,6 responden memilih Sumber Daya Manusia, 15% responden memilih Sarana Dan Prasarana, kemudian 10,3% responden memilih Biaya Kuliah Yang Relatif Terjangkau dan Bisa Dicicil sebagai dasar penilaian dalam memberikan persepsi kepada Prodi Sastra Jepang Unikom, 3) 31,8% responden tertarik dan 68,2% responden tidak tertarik untuk melanjutkan studi di Program Studi Sastra Jepang Unikom, 4) Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara persepsi calon mahasiswa terhadap Prodi Sastra Jepang Unikom dengan minat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi di Prodi Sastra Jepang Unikom. Untuk itu, hendaknya baik Prodi, fakultas, maupun universitas melakukan usaha-usaha yang lebih aktif dan intensif lagi untuk mempromosikan Prodi Sastra Jepang Unikom kepada calon mahasiswa
Kata Kunci : Persepsi, Calon Mahasiswa, Program Studi Sastra Jepang
I. Pendahuluan
Perkembangan jumlah pembelajar bahasa Jepang di Indonesia mengalami kenaikan yang sangat pesat dan menduduki peringkat ke-3 terbanyak di dunia. Berdasarkan data tahun 2003, pembelajar bahasa Jepang yang paling banyak di Indonesia adalah pembelajar bahasa Jepang di tingkat sekolah menengah umum dengan jumlah pembelajar sebanyak 61,723 orang dengan jumlah lembaga/SMU sebanyak 430 lembaga. Di Jawa Barat, sekolah menengah yang mengadakan pembelajaran bahasa Jepang ada sekitar 275 sekolah.
Saat ini, ada tujuh universitas yang membuka jurusan bahasa ataupun sastra Jepang di Bandung, baik negeri maupun swasta, di antaranya, dan isu pemberlakukan BKMN untuk PT menyebabkan perguruan tersebut membuka jalur khusus untuk yang tidak lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Namun dengan dibukanya jalur tersebut menyebabkan bertambahnya jumlah mahasiswa yang masuk ke Universitas Negeri dan berkurangnya secara drastis jumlah mahasiswa yang masuk ke program studi sastra atau bahasa Jepang di Universitas swasta. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan persaingan antara Program Studi Sastra atau Bahasa Jepang Perguruan Tinggi Negeri dengan Perguruan Tinggi Swasta.
Dipihak lain, masih kuatnya label “Negeri” dan “Swasta” dalam pola pikir masyarakat di Indonesia, bersaing dengan Perguruan Tinggi Negeri bukan merupakan hal yang mudah. Banyak usaha dan upaya yang dilakukan oleh Jurusan/Program Studi Bahasa/Sastra Jepang dari Perguruan Tinggi Swasta namun usaha tersebut tidak menghasilkan hasil yang diharapkan. Prodi Sastra Jepang UNIKOM pun dalam hal ini, telah melakukan berbagai macam upaya untuk meningkatkan jumlah calon mahasiswanya. Seperti dengan mengadakan JEE (Japanese Education Exhibition) yaitu, ajang perlombaan untuk siswa SMA/SMK yang mengadakan pengajaran Bahasa Jepang se-Jawa Barat. Kegiatan JEE tersebut sudah berlangsung dari tahun 2004 dan diselenggarakan setiap tahun. Melalui upaya tersebut, diharapkan calon mahasiswa dapat mengetahui keberadaan Program Sastra Jepang di UNIKOM. Prodi Sastra Jepang juga mengadakan kerja sama dengan organisasi profesi ataupun lembaga- lembaga seperti The Japan Foundation dan Kedutaan Jepang di Indonesia, serta mengakomodir pengembangan kemampuan, bakat dan minat mahasiswa dengan disediakannya native speaker, origami club, odorikai (klub tari Jepang) dan UKM lainnya. Namun, dirasakan bahwa meskipun upaya-upaya tersebut telah dilakukan namun jumlah calon mahasiwa stabil tiap tahunnya, tetapi tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Ketika seseorang memutuskan sesuatu pasti dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan atau persepsi orang tersebut akan pilihan-pilihan yang dimilikinya. Dengan kata lain, persepsi calon mahasiswa mempengaruhi keputusannya dalam memilih suatu perguruan tinggi. Persepsi apa yang melatar belakangi calon mahasiswa memilih suatu perguruan tinggi. Dan berdasarkan pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk meneliti apa yang mengenai persepsi calon mahasiswa terhadap Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra UNIKOM.
1.2 Tujuan Penelitian dan Batasan Masalah
a. Untuk memperoleh gambaran bagaimana persepsi calon mahasiswa terhadap Program Studi Sastra Jepang UNIKOM?
b. Untuk mengetahui frekuensi faktor yang mempengaruhi persepsi calon mahasiswa terhadap Program Studi Sastra Jepang UNIKOM?
c. Untuk mengetahui Seberapa besar ketertarikan/minat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi di Program Studi Sastra Jepang UNIKOM?
d. Untuk mengetahui bagaimana korelasi antara persepsi calon mahasiswa terhadap Program Studi Sastra Jepang UNIKOM dengan minat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi di Program Studi Sastra Jepang UNIKOM?
Penelitian ini membatasi bahwa calon mahasiswa yang dimaksud adalah siswa SMA/SMK yang mengikuti kegiatan Japanese Education Exhibition (JEE) 2013, yang diselenggarakan secara rutin oleh Program Studi Sastra Jepang Unikom pada hari sabtu, 11 Mei 2013 yang berjumlah 107 orang.
1.3 Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi oleh karena itu berupa penelitian kualitatif karena penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong: 2006:6). Untuk dapat menghasilkan data untuk dianalisis sehingga menghasilkan sebuah pemecahan praktis dari masalah yang timbul maka pendekatan yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dimana dilakukan pendalaman tentang individu satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu.
Model penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dimana penelitian ini mendeskripsikan kondisi yang ada pada masa sekarang atau dapat disebut mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. (Ibrahim, 1989:64). Model penelitian ini adalah deskriptif, karena dinilai tepat untuk menjelaskan permasalahan sehingga jika perlu dilakukan perbaikan maka dapat dilaksanakan. Disamping itu penggunaan model deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk (a) menjelaskan kondisi yang ada tanpa dipengaruhi oleh peneliti, sehingga kemudian dapat dilakukan modifikasi dan (b) merupakan upaya untuk pemecahan masalah praktis pendidikan.
Subjek penelitian adalah siswa SMA dan SMK di Kota Bandung dan sekitarnya yang diasumsikan telah mengetahui keberadaaan Program Studi Sastra Jepang Unikom dengan mengikuti mengikuti kegiatan JEE 2013. Penelitian ini menggunakan sampel bertujuan (purposive sample). Sampel yang digunakan adalah sejumlah 107 siswa dari 15 SMA dan SMK di Bandung. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data hanyalah yang berupa kata-kata (tertulis) yaitu angket yang isi oleh siswa sebagai instrumen pendukung penelitian. Hasil angket akan dianalisis untuk menyimpulkan sejauh mana keterkaitan persepsi siswa SMA terhadap fenomena rendahnya siswa SMA yang memilih Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra Unikom sebagai pilihan program studi di tingkat perguruan tinggi.
II. Pembahasan
2.1 Persepsi
2.1.1 Definisi
Persepsi memberikan pengaruh dalam penentuan pilihan orang seseorang. Walgito (1997) menjelaskan persepsi sebagai stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan, kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera. Artinya, persepsi dapat dikatakan sebagai sebuah proses masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia yang terintegrasi dengan pikiran, perasaan, pengalaman-pengalaman individu.
Gibson, dkk (1989) dalam buku Organisasi Dan Manajemen Perilaku, Struktur; memberikan definisi persepsi adalah proses kognitif yang dipergunakan oleh individu untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya (terhadap obyek). Gibson juga menjelaskan bahwa persepsi merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu. Oleh karena itu, setiap individu memberikan arti kepada stimulus secara berbeda meskipun objeknya sama. Cara individu melihat situasi seringkali lebih penting daripada situasi itu sendiri.
Gibson, dkk (1989) juga menjelaskan bahwa persepsi merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu. Oleh karena itu, setiap individu akan memberikan arti kepada stimulus dengan cara yang berbeda meskipun obyeknya sama. Cara individu melihat situasi seringkali lebioh penting dari pada situasi itu sendiri. Persepsi bersifat individual, meskipun stimulus yang diterimanya sama, tetapi karena setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda, kemampuan berfikir yang berbeda, maka hal tersebut sangat memungkinkan terjadinya perbedaan persepsi pada setiap individu. Taraf terakhir dari proses persepsi adalah individu menyadari apa yang diterima melalui alat indera atau reseptor.
Berdasarkan uraian tersebut disimpulkan, bahwa persepsi merupakan proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia kemudian diproses dan dikategorikan dalam suatu gaya tertentu atau dengan kata lain persepsi adalah interpretasi terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungan yang bersifat individual, meskipun stimulus yang diterimanya sama, tetapi karena setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda, kemampuan berfikir yang berbeda, maka hal tersebut sangat memungkinkan terjadi perbedaan persepsi pada setiap individu.
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Masih dalam sumber yang sama sebutkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu :
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam diri individu, diantaranya :
1) Fisiologis
Informasi masuk melalui alat indera, yang selanjutnya akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
2) Perhatian
Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
3) Minat
Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
4) Kebutuhan yang searah
Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
5) Pengalaman dan ingatan
Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
6) Suasana hati
Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
b. Faktor Eksternal
Persepsi dapat dipengaruhi oleh karekateristik dari lingkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Faktor-faktor seperti ini merupakan faktor eksternal, yang berupa :
1) Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus
Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
2) Warna dari obyek-obyek
Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
3) Keunikan dan kekontrasan stimulus
Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
4) Intensitas dan kekuatan dari stimulus
Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
5) Motion atau gerakan
Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
2.2 Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra UNIKOM
Penyelenggaraan Program Studi (Prodi) Sastra Jepang Fakultas Sastra UNIKOM berdasarkan ijin penyelenggaraan dari Dirjen DIKTI No.3370/D/T/2006 tertanggal 4 September 2006. Sesuai dengan visi menjadi Prodi Sastra Jepang berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkemuka yang berjiwa enterpreneur, berwawasan global dan menjadi pusat unggulan di bidang ilmu sastra Jepang, keunggulan Prodi Sastra Jepang UNIKOM dibanding dengan Prodi Sastra Jepang di perguruan tinggi lain adalah penyelenggaraan terdapat muatan 24 SKS untuk matakuliah-matakuliah teknologi informasi dan komputer pada setiap semester termasuk matakuliah Komputer Aplikasi Bahasa Jepang disamping pendidikan bidang ilmu bahasa dan sastra Jepang sebagai matakuliah keahliannya. Terdapat juga matakuliah Praktek Kerja (Job Training) berupa magang di berbagai instansi untuk mempraktekkan ilmu bahasa dan sastra Jepang maupun ilmu komputer dalam dunia kerja. Selain itu, terdapat matakuliah Kewirausahaan (enterpreneurship) sebagai matakuliah wajib universitas yang bertujuan untuk membekali pengetahuan kewirausahaan dengan harapan lulusan Prodi Sastra Jepang UNIKOM tidak hanya bergantung pada ketersediaan lapangan kerja, namum mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.
Kurikulum Prodi memberikan peluang kepada lulusan untuk dapat bekerja di bidang penerjemahan (lisan/tulisan), perkantoran maupun pendidikan. Saat ini hampir seluruh lulusan Prodi Sastra Jepang UNIKOM telah bekerja di berbagai instansi. Dalam pengembangan lembaga, Prodi bermitra dengan berbagai lembaga/instansi diantaranya The Japan Foundation, Kedubes Jepang, ASJI (Asosiasi Studi Jepang di Indonesia), MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Bahasa Jepang, Klub Origami Indonesia dan sejumlah perusahaan tempat mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja.
Perkuliahan diberikan oleh para dosen yang berkualifikasi Guru Besar, Doktor, dan Magister. Beberapa diantara tenaga dosen tersebut pernah mengikuti Pelatihan Bahasa Jepang di Urawa, Jepang melalui Short Term Training Program for Foreign Teacher of The Japanese Language Program dari The Japan Foundation. Dalam aktivitas belajar mengajar, persiapan Ujian Kemampuan Bahasa Jepang (Nihongo Nouryoku Shiken) dan persiapan Japanese Speech Contest Prodi didukung oleh tenaga native speaker yang sudah berpengalaman dalam pengajaran bahasa Jepang bagi orang asing. Proses belajar mengajar juga didukung oleh ketersediaan berbagai buku dan referensi berbahasa Jepang di perpustakaan Prodi. Dalam memberikan pelayanan administrasi yang optimal kepada mahasiswa Prodi didukung oleh staf administasi yang profesional.
Mahasiswa senantiasa didorong aktif dalam kegiatan Himpunan Mahasiswa maupun Unit Kegiatam Mahasiswa, serta aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan baik oleh Universitas maupun Senat Mahasiswa seperti Open House, Pekan Olahraga Mahasiswa, Pemilihan Mahasiswa Berprestasi, maupun Tim Protokoler Universitas. Mahasiswa juga aktif diikut sertakan dalam penelitian maupun penulisan artikel ilmiah melalui Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Ditjen DIKTI. Mahasiswa yang memenuhi persyaratan setiap tahunnya akan memperoleh kesempatan untuk mengikuti seleksi beasiswa Monbukagakushou dari Pemerintah Jepang dan seleksi Program JENESYS (Japanese-Language Program for University Student in East Asia) dari The Japan Foundation. Keikutsertaan mahasiswa dalam berbagai kompetisi kemampuan bahasa Jepang, salah satunya pada Pekan Bahasa dan Budaya Jepang (Bunkasai) yang diselenggarakan setiap tahun oleh Pusat Studi Bahasa Jepang UNPAD yang bekerjasama dengan The Japan Foundation merupakan salah satu bench marking Prodi untuk memonitor standar kemampuan bahasa Jepang mahasiswa.
Beberapa prestasi membanggakan mahasiswa dalam lima tahun terakhir diantaranya adalah: Penerima Hibah PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) kategori PKMK dan PKMM dari Ditjen DIKTI (2011), Juara I Pidato Bahasa Jepang (Senior) Tingkat Jawa Barat (2011), Presenter Pidato Bahasa Jepang Tingkat ASEAN di Tokyo (2010), Juara I dan II Pidato Bahasa Jepang (Senior) Tingkat Jawa Barat (2010), Juara II dan III Pidato Bahasa Jepang Tingkat Jawa Barat (Junior), Juara II dan III Pidato Bahasa Jepang Tingkat Nasional (2010), Juara II Pidato Bahasa Jepang Tingkat Jawa Barat (2009), Naskah Pidato Bahasa Jepang Terbaik dalam Lomba Pidato Bahasa Jepang Tingkat Nasional oleh Universitas Darma Persada dan Universitas Takushoku (2007).
2.3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Angket disebar kepada 107 responden yaitu siswa SMA dan SMK di Kota Bandung dan sekitarnya yang mengikuti perlombaan Nouken Contest, Chart D Contest, dan Shuuji Contest dalam kegiatan Japanese Education Exhibition (JEE) 2013 yang diselenggarakan oleh Program Studi Sastra Jepang Unikom, Sabtu, 13 Mei 2013, bertempat di Universitas Komputer Indonesia.
2.3.1 Persepsi Siswa SMA dan SMK Terhadap Prodi Sastra Jepang Unikom
Tabel 1
Persepsi Siswa SMA dan SMK Terhadap Prodi Sastra Jepang Unikom
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat baik 30 28.0 28.0 28.0
baik 71 66.4 66.4 94.4
cukup 4 3.7 3.7 98.1
kurang 2 1.9 1.9 100.0
Total 107 100.0 100.0
Gambar 1
Dari data di atas dapat diketahui bahwa 30 responden (28%) memiliki persepsi SANGAT BAIK, 71 responden (66,4%) memiliki persepsi yang BAIK, 4 responden (3,7%) memiliki persepsi CUKUP, dan 2 responden (1,9%) memiliki persepsi KURANG terhadap Prodi Sastra Jepang Unikom
2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Siswa
Tabel 2
Frekuensi Pemilih Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi Siswa
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Mutu/kualitas Prodi (akreditasi baik/B, Kurikulum terkini, prestasi mahasiswa yang baik dan lulusan yang mudah bekerja) 43 40.2 40.2 40.2
Sumber Daya Manusia (Kualitas dosen dan tenaga kependidikan yang baik, adanya native speaker) 37 34.6 34.6 74.8
Sarana dan Prasarana (Fasilitas perkuiahan yang lengkap, besarnya kesempatan untuk meraih beasiswa di Unikom, letak kampus unikom yang strategis) 16 15.0 15.0 89.7
Biaya kuliah yang relatif terjangkau dan bisa dicicil 11 10.3 10.3 100.0
Total 107 100.0 100.0
Gambar 2
Dari data di atas dapat diketahui bahwa 43 responden (40,02%) memilih Mutu/Kualitas Prodi Sastra Jepang sebagai dasar penilaian dalam memberikan persepsi kepada Prodi Sastra Jepang Unikom, 37 responsden (34,6) responden memilih Sumber Daya Manusia di Prodi Sastra Jepang sebagai dasar penilaian dalam memberikan persepsi kepada Prodi Sastra Jepang Unikom, 16 responden (15%) memilih Sarana Dan Prasarana di Prodi Sastra Jepang Unikom sebagai dasar penilaian dalam memberikan persepsi kepada Prodi Sastra Jepang Unikom, kemudian 11 responden (10,3%) memilih Biaya Kuliah Yang Relatif Terjangkau Dan Bisa Dicicil sebagai dasar penilaian dalam memberikan persepsi kepada Prodi Sastra Jepang Unikom.
2.3.3 Ketertarikan Untuk Melanjutkan Studi di Program Studi Sastra Jepang Unikom
Tabel 3
Ketertarikan untuk melanjutkan studi di Prodi Sastra Jepang Unikom
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ya 34 31.8 31.8 31.8
tidak 73 68.2 68.2 100.0
Total 107 100.0 100.0
Gambar 3
Dari data di atas diketahui bahwa 34 responden (31,8%) merasa tertarik untuk melanjutkan studi di Program Studi Sastra Jepang Unikom, sedangkan 73 responden (68,2%) tidak tertarik untuk melanjutkan studi di Program Studi Sastra Jepang Unikom.
Adapun alasan mereka yang tidak tertarik untuk melakukan studi lanjut di Program Studi Sastra Jepang Unikom, dari hasil angket terbuka diketahui bahwa:
1. calon mahasiswa lebih berminat untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Negeri
2. calon mahasiswa menginginkan Program Studi lain sebagai tempat untuk melanjutkan studinya, misalnya Program Studi Teknologi Informasi dan Ilmu Ekonomi
3. calon mahasiswa beranggapan bahwa lulusan Fakultas Sastra susah untuk mendapatkan pekerjaan
2.3.4 Korelasi Antara Persepsi Siswa Terhadap Prodi Sastra Jepang Unikom dengan Ketertarikan Siswa Untuk Melanjutkan Studi di Program Studi Unikom.
Tabel 4
Persepsi Siswa SMA dan SMK Terhadap Prodi Sastra Jepang Unikom
*Ketertarikan untuk melanjutkan studi di Prodi Sastra Jepang Unikom
Crosstabulation
Count
Ketertarikan untuk melanjutkan studi di Prodi Sastra Jepang Unikom Total
ya tidak
Persepsi Siswa SMA dan SMK Terhadap Prodi Sastra Jepang Unikom sangat baik 11 19 30
baik 23 48 71
cukup 0 4 4
kurang 0 2 2
Total 34 73 107
Tabel 5
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 3.138a 3 .371
Likelihood Ratio 4.924 3 .177
N of Valid Cases 107
a. 4 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .64.
Tabel 6
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .169 .371
N of Valid Cases 107
Gambar 4
Ho : Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara persepsi calon mahasiswa terhadap Program Studi Sastra Jepang UNIKOM dengan minat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi di Program Studi Sastra Jepang UNIKOM
Ha : Terdapat korelasi yang signifikan antara persepsi calon mahasiswa terhadap Program Studi Sastra Jepang UNIKOM dengan minat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi di Program Studi Sastra Jepang UNIKOM
Dasar pengambilan keputusan: X² hitung X² tabel, maka Ho Ditolak.
Probabilitas > 0,05, maka Ho Diterima
Probabilitas < 0,05, maka Ho Ditolak.
Berdasarkan data di atas, diketahui:
Tingkat Signifikansi = 0,05 (5%). df = 3, X² hitung = 3,138, X² tabel = 7,81, asymp.sig = 0,371, Contigency coeff = 0,169 (16,9%)
Karena X² hitung 0,05 maka Ho diterima
Melihat hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, artinya Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara persepsi calon mahasiswa terhadap Program Studi Sastra Jepang UNIKOM dengan minat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi di Program Studi Sastra Jepang UNIKOM. Hal ini diperkuat dengan lemahnya hubungan yang hanya 16,9 %.
III. Penutup
Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. 30 responden (28%) memiliki persepsi SANGAT BAIK, 71 responden (66,4%) memiliki persepsi yang BAIK, 4 responden (3,7%) memiliki persepsi CUKUP, dan 2 responden (1,9%) memiliki persepsi KURANG terhadap Prodi Sastra Jepang Unikom
b. 43 responden (40,02%) memilih MUTU/KUALITAS PRODI SASTRA JEPANG sebagai dasar penilaian dalam memberikan persepsi kepada Prodi Sastra Jepang Unikom, 37 responsden (34,6) responden memilih SUMBER DAYA MANUSIA di Prodi Sastra Jepang sebagai dasar penilaian dalam memberikan persepsi kepada Prodi Sastra Jepang Unikom, 16 responden (15%) memilih SARANA DAN PRASARANA di Prodi Sastra Jepang Unikom sebagai dasar penilaian dalam memberikan persepsi kepada Prodi Sastra Jepang Unikom, kemudian 11 responden (10,3%) memilih BIAYA KULIAH YANG RELATIF TERJANGKAU DAN BISA DICICIL sebagai dasar penilaian dalam memberikan persepsi kepada Prodi Sastra Jepang Unikom
c. 34 responden (31,8%) merasa tertarik untuk melanjutkan studi di Program Studi Sastra Jepang Unikom, sedangkan 73 responden (68,2%) tidak tertarik untuk melanjutkan studi di Program Studi Sastra Jepang Unikom.
d. Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara persepsi calon mahasiswa terhadap Program Studi Sastra Jepang UNIKOM dengan minat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi di Program Studi Sastra Jepang UNIKOM. Hal ini ditunjukkan oleh nilai 16,9 % yang menunjukkan lemahnya hubungan..
Dari kesimpulan d iatas, Prodi Sastra Jepang UNIKOM dalam upaya meningkatkan jumlah mahasiswa baru, hendaknya melakukan usaha-usaha yang lebih aktif dan intensif untuk mempromosikan Prodi kepada calon mahasiswa, melalui promosi langsung ke sekolah-sekolah. Mutu/kualitas pendidikan dan sumber daya manusia Prodi pun harus selalu menjadi perhatian utama agar secara kontinu mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Dalam hal ini, Universitas pun hendaknya memberikan dukungan penuh terhadap program-program yang diselenggarakan oleh Prodi guna melalui penyediaan sarana dan prasarana perkuliahan supaya calon mahasiswa tidak hanya berkeinginan untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Negeri yang fasilitasnya jauh lebih baik.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.(2002). ProsedurPenelitian. Jakarta. RinekaCipta
Gibson, Ivancevich, Donelly, 1989, Organisasi dan Manajemen Perilaku, Struktur dan Proses. (editor ; Agus Dharma, SH, M, Ed), Erlangga, Jakarta.
Ibrahim, Nana Sudjana.(1989).Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru
Kamarga, Hansiswany. (1987). http://file.upi.edu?Direktori/FPIPS/ JUR._PEND._SEJARAH
/195609021987092HANSISWANY_KAMARGA/KARYA_TULIS_ARTIKEL/Tulisan_Makalah_Metode_Penelitian_Jurusan.pdf. (diunduh 11 Maret 2013)
Moleong, Lexy J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif (EdisiRevisi). Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra UNIKOM. (2011). Evaluasi Diri Program Studi Sastra Jepang Unikom. Tidak dipublikasikan.
Tarigan, Henry Guntur. (1990). Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung : Angkasa